Penalaran adalah cara atau proses
berfikir yang berbeda dengan indra yang dimiliki manusia pada umumnya. Maksud
dari pernyataan tersebut ialah manusia merasakan sesuatu tanpa harus melihat,
mendengar, mencium dan meraba.
Penalaran
terbagi menjadi 2 jenis yaitu penalaran deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif adalah proses
penarikan kesimpulan berupa prinsip yang berlaku khusus berdasarkan fakta yang
bersifat umum. Maksudnya ialah seseorang dengan nalarnya menarik kesimpulan
yang khusus tetapi berdasarkan fakta yang banyak mengetahuinya. Contoh klasik dari
penalaran deduktif adalah
-
semua manusia pasti bernafas
-
ridzqy adalah manusia
-
ridzqy pasti bernafas
Maksud dari contoh klasik diatas berkaitan dengan pengertian
sebelumnya, fakta yang bersifat umum
yaitu manusia pasti bernafas dan penarikan kesimpulannya
ialah ridzqy pasti bernafas.
Macam - macam penalaran deduktif :
·
Silogisme
Silogisme adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa
silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
Contoh :
Semua manusia
akan mati
Amin adalah
manusia
Jadi, Amin akan
mati (konklusi / kesimpulan)
·
Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat
dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena
sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
Penalaran induktif adalah proses
penarikan kesimpulan berupa prinsip yang berlaku umum berdasarkan fakta yang bersifat khusus. penalaran induktif
kebalikannya dari penalaran deduktif, penalaran induktif memisahkan antara
semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak.
A.
Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang
berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi
mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi
dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Jika ada air, manusia akan hidup.
Jika ada air, hewan akan hidup.
Jika ada air, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada air mahkluk hidup akan hidup.
B.
Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal
yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni
kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan
cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Adit adalah lulusan Akademi Amanah.
Adit dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
A. Ciri-ciri paragraf berpola deduktif
1)
Letak kalimat utama di awal paragraf
2)
Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan
uraian atau penjelasan khusus
3)
Diakhiri dengan penjelasan
Contohnya:
Setiap
individu bersifat unik. Artinya, ia memiliki perbedaandengan yang lain.
Perbedaan itu bermacam macam, mulaidari perbedaan fisik, pola berpikir, dan
cara merespons atau mempelajari hal yang baru. Dalam hal ini, misalnya
dalammenyerap pelajaran, ada individu yang cepat dan ada yanglambat.
B. Ciri-ciri paragraf berpola induktif
1)
Letak kalimat utama di akhir paragraf
2)
Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus
dan diakhiri denganpernyataan umum
3)
Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
Contoh:
Tidak
sedikit para pelajar yang memiliki penyakit malasmembaca. Banyak ilmu yang
tidak tergali oleh mereka. Merekahanya mengandalkan peran guru dalam menerima
ilmu. Kondisitersebut sungguh memprihatinkan. Minat baca buku di kalanganpelajar
masih rendah.Berdasarkan paragraf tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut.