Jumat, 22 Maret 2013

Tugas Softskill 1 Semester 4


I.       Definisi Ekonomi Dan Metodologi Ekonomi

Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti "keluarga" dan nomos yang berarti "peraturan atau aturan". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga". Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan sudah ahli di bidang tersebut.
Pengertian Ekonomi menurut beberapa ahli :

1. Prof. DR. J.L Mey JR
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari  usaha manusia ke arah kemakmuran.

2. Adam Smith
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbats guna mencapai tujuan tertentu.

3. Paul  A Samulson
Ilmu ekonomi merupakan ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.

4. Lionel Robbins
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari  tingkah laku manusia dalam hubungannya dalam pemenuhan kebutuhannya yang  langka.

5. Mel Vilye J ulmer
Dia mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi.
 

Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. Istilah “metodologi” juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari “metode”.

II.     Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga

Di dalam kehidupan banyak sekali terjadi masalah masalah, begitu juga di bidang ekonomi. Masalah pokok ekonomi membahas tentang pelaku ekonomi dan keterkaitan antar sesama pelaku ekonomi.
Masalah pokok ekonomi terbagi menjadi dua aliran yaitu aliran klasik dan aliran modern.
Aliran Klasik :

1.  Produksi
Produksi adalah kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Benda yang dihasilkan oleh suatu produsen sangatlah penting bagi konsumen, maka diantara produsen dan konsumen saling keterkaitan. Masalah bagi produsen yaitu bagaimana menciptakan barang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen.

2.  Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang yang akan di produksi kepada konsumen. Gunanya orang yang melakukan kegiatan distribusi atau disebut dengan distributor adalah agar barang yang diproduksi sampai kepada konsumen, atau sebagai penengah antara keduanya. Distributor biasanya menyediakan sarana prasarana untuk mempermudah konsumen mendapatkan barang yang di inginkannya.

3.  Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda yang sudah di produksi. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Masalah bagi konsumen yaitu menahan rasa over konsumsi atau keinginan yang berlebih terhadap barang diproduksi. Salah satu faktor kelangkaan suatu barang juga disebabkan konsumen yang membeli suatu barang dengan jumlah yang melebihi batas produksi suatu barang.

Aliran Modern :

1.  What ( Barang atau jasa apa yang dihasilkan dan berapa jumlahnya)
Produsen harus tau kebutuhan apa saja barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sangatlah tidak mungkin produsen memproduksi semua barang pemuas kebutuhan. Karena sumber daya yang terbatas suatu produsen harus memutuskan apa yang akan di produksi (what).

2.  How ( Bagaimana barang itu dihasilkan )
Metode ini berkaitan dengan teknik untuk menghasilkan suatu barang yang maksimal dan menghemat sumber daya juga mempercepat waktu produksi. Misalnya dengan melakukan proses produksi dengan menggunakan mesin, selain mempercepat proses produksi juga meringankan pekerja untuk melakukan proses produksi. Dengan adanya mesin juga dapat menghemat sumber daya yang terpakai untuk proses produksi.

3.  For whom ( Untuk siapa barang dihasilkan )
Produsen dan distributor harus mengetahui untuk siapa barang yang akan diproduksi, jelas untuk konsumen yang membutuhkan barang yang diinginkannya. Masalah dalam konsumen yaitu rasa tidak puas dengan apa yang di konsumsikannya sehingga terjadi ketidakstabilan harga (imbalance).

Pengaruh Mekanisme Harga

Mekanisme adalah gerakan yang dilakukan secara sistematis atau teratur sehingga menghasilkan pola yang teratur juga.
Jika harga tidak teratur dan tidak seimbang maka perekonomian di dunia akan tidak stabil. Daya membeli masyarakat akan menurun dan produsen pun akan mengalami kerugian. Pentingnya kestabilan harga adalah untuk menjaga agar proses produksi tetap berjalan dan tingkat konsumsi yang tidak berlebihan.

III.   Sistem Perekonomian dan Macam – Macamnya

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

1. Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi. Praktek perekonomian di atas menurut mekanisme pasar

2. Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Ekonomi )
Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong  kapitalistik.
Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.

4. Sistem Ekonomi Pasar (Laissez-Faire Economy)
merupakan sistem ekonomi yang    berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antar permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).

5. Sistem Ekonomi Terpusat (Sistem Ekonomi Sosialis) atau disebut Command Economy,
yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam systemekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.

6. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisional atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Mtoivasi kegiatan ekonominya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama.

IV.     Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada penekanan.

Ekonomi mikro membahas perilaku unit ekonomi secara individual seperti tingkah laku individual konsumen rumah tangga, perusahaan atau produsen, dan pemerintah dengan unit-unitnya dalam menetukan pilihan (choice). Ekonomi Mikro juga mempelajari bagaimana interaksi ketiga pelaku ekonomi ini dikoordinasikan oleh kekuatan pasar. Pasar dalam Ekonomi Mikro mempunyai tiga fungsi penting. Pertama, pasar berfungsi untuk menyebarkan informasi agar sumberdaya yang terbatas jumlahnya dapat dipakai pada tempat yang paling efisien dan menguntungkan. Pasar menyampaikan informasi ini kepada pelaku ekononmi melalui harga barang dan jasa. Kedua, pasar berfungsi untuk memberikan insentif kepada pelaku ekonomi. Konsumen akan menggunakan sumberdaya (uang) yang terbatas dengan hati-hati agar mendapatkan kepuasan yang maksimal dari uang tersebut. Demikian juga produsen akan terdorong meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi agar bisa meraih keuntungan yang tinggi. Keuntungan adalah insentif yang sangat kuat dibelakang aktifitas manusia. Ketiga, pasar juga mendistribusikan pendapatan sesuai dengan usaha dan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap individu. Bisnis yang berani mengambil resiko dan membuat keputusan dengan benar besar kemungkinan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan bisnis yang salah mengambil keputusan dan tidak berani mengambil resiko.

Ekonomi makro, sesuai dengan kata ’makro’ berarti besar, mengkaji tingkah laku pelaku ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan Aggregat dan kebijaksanaan ekonomi Nasional secara keseluruhan yang meliputi antara lain interaksi antara pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset dan interaksi antara ekonomi negara-negara yang berdagang satu sama lainnya. Ekonomi makro juga mempelajari kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap varaibel-variabel ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan variable agregat lainnya.

Pasar pada ekonomi makro dibedakan berdasarkan jenis komoditi aggregate yang ditransaksikan, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar uang atau financial. Sedangkan pada ekonomi mikro pasar dibedakan menurut individu komoditi, misalnya pasar beras, pasar jagung, pasar pakaian dan lain-lain dengan ketiga fungsinya seperti yang diterangkan diatas. Karena ekonomi makro berbicara pada tataran aggregate maka pasar barang adalah pasar aggregate bukan individu komoditi seperti pada ekonomi mikro. Artinya kurva supply dan demand pada ekonomi makro adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga aggregate dan barang aggregate. Kedua kurva ini disebut dengan Aggregate Demand (AD) dan Aggregate Supply (AS). Dengan kata lain AD adalah penjumlahan dari fungsi Demand induvidu konsumen.
Pada ekonomi mikro pasar juga dibedakan atas dua kutub ekstrim yaitu pasar bersaing sempurna (perfectly competitive market) dan pasar monopoli (monopoly market) berdasarkan sejauh mana para pelaku pasar bisa mengontrol harga barang. Pada ekonomi makro pasar dapat juga dibedakan atas dua kutub ekstrim tetapi berdasarkan tingkat intervensi pemerintah, yaitu pasar bebas (free market) dan pasar yang terkontrol (controlled market). Pasar bebas adalah pasar dimana tidak ada campur tangan pemerintah atau sangat minimal, sedangkan pasar terkontrol sangat sarat dengan intervensi pemerintah. Pasar bebas banyak dianut dan di promosikan oleh negara-negara Barat dan pasar terkontrol banyak dianut oleh negara-negara sosialis dan komunis.

V.       Pengertian dari Penawaran dan Permintaan

Teori Penawaran dan Permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Sedangkan pengertian dari Penawaran itu sendiri adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:

1.     Harga dari barang itu sendiri
2.    Harga dari sumber produksi
3.    Tingkat produksi
4.    Ekspektasi atau yang lebih dikenal dengan perkiraan

Sedangkan pengertian dari Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :

1.     Harga dari barang itu sendiri
2.     Harga barang lain yang saling berketerkaitan
3.     Tingkat pendapatan
4.     Selera dari konsumen
5.     Ekspektasi

VI.     Hukum Penawaran dan Hukum Permintaan

1.  Hukum Penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan kata lain tinggi nya harga dengan jumlah barang yang ditawarkan tidak bertolak belakang atau berbanding lurus.
Berikut ini adalah bunyi hukum penawaran :

“ Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan. ”

2.  Hukum Permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan kata lain harga naik dengan jumlah barang yang diminta bertolak belakang.
Berikut ini adalah hukum permintaan :

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

VII.   Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Penawaran dan permintaan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat penawaran atau permintaan itu berubah. Ini adalah salah satu contoh faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan.

Faktor yang mempengaruhi permintaan :

1.  Selera konsumen
Semakin majunya teknologi di dunia ini, membuat selera konsumen yang menginginkan barang yang serba modern. Selera konsumen ini yang dapat mempengaruhi permintaan.

2.  Ketersediaan barang sejenis, pelengkap dan pengganti
Jika semakin langka suatu barang maka pelengkap dan pengganti nya pun akan menurun permintaannya. Contohnya jika kasur menjadi langka. Bantal, seprei dan pelengkap kasur lain nya pun akan terpengaruh, akan menjadi turun permintaan dari konsumen nya.

3.  Penghasilan konsumen
Konsumen yang menginginkan suatu barang yang dibutuhkannya bisa terhalang karena penghasilan dari konsumen itu tidak mencukupi atau dengan kata lain ada yang lebih dibutuhkan daripada keinginannya itu.

4.  Perkiraan harga di masa depan
Konsumen yang berniat untuk membeli suatu barang dengan ingin menjualkannya lagi di masa depan juga turut mempengaruhi, sebagai contoh konsumen yang membeli tanah atau emas yang perkiraan harga yang akan naik di masa depan.

5.  Intensitas kebutuhan konsumen
Disaat minyak tanah langka, konsumen sangat membutuhkan untuk melansungkan hidupnya, disaat seperti itu intensitas konsumen sangat jauh meningkat dibanding saat minyak tanah tidak langka.

Faktor yang mempengaruhi penawaran :

1.  Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya produksi yang banyak karena teknologi yang digunakan pun harganya juga mahal produsen lebih memilih meminimalisir produksinya agar tidak terjadi kerguian dan menjaga persaingan.

2.  Tujuan perusahaan
Untuk menjaga persaingan dengan perusahaan, perusahaan melakukan banyak hal agar barang yang di produksinya menguasai pasar. Contohnya dengan harga yang murah, promosi promosi dan terjun lansung ke pasar untuk mengetahui selera konsumen.

3.  Pajak
Pajak juga mempengaruhi harga di pasaran, semakin pajak yang tinggi semakin besar pula harga yang dijual kepada konsumen.

4.  Ketersediaan barang sejenis, pelengkap dan pengganti
Barang yang sejenis membuat harga persaingan di pasar pun meningkat, konsumen akan lebih memilih harga yang mudah dicakupinya daripada harga barang yang mahal. Dengan begitu penawaran pun akan berkurang.

5.  Prediksi harga di masa depan
Perusahaan pun akan mempersiapkan produksi disaat barang akan naik, untuk mencari untung yang sebesar besarnya.

VIII.      Penentuan Harga Keseimbangan

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan (Eqilibrium Price) dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Sumber dan Referensi  :

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/01/definisi-ilmu-ekonomi-menurut-beberapa-ahli.html
http://www.scribd.com/doc/17209451/PERMASALAHAN-POKOK-EKONOMI
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/29/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-dan-penawaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan