Rabu, 14 Maret 2012

Ilmu Budaya Dasar Makalah 3

Night Eating Syndrome
(NES atau Sindrom Makan Malam)

Kebiasaan Makan Malam
Sebagian orang sangat berhati-hati atau bahkan menghindari makan malam. Tapi orang yang menderita Night Eating Syndrome (NES atau sindrom makan malam) justru makan tengah malam atau menjelang pagi hingga terkadang menyebabkan gangguan tidur.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara sindrom makan malam (tidak sarapan pagi, tidur larut malam, makan banyak di malam hari) dan makan karena faktor emosi dengan kegemukan pada wanita dewasa usia 18-23 tahun di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Kota Semarang tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel sebanyak 33 kasus dan 33 kontrol. kasus adalah mahasiswi yang mempunyai IMT > 23. Kontrol adalah mahasiswi yang mempunyai IMT 18,5-22,9. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tidak sarapan pagi (p = 0,013; OR = 3,619), tidur larut malam (p = 0,003; OR = 6,042), makan banyak di malam hari (p = 0,032; OR = 3,316).
Merampok makanan pada malam hari  dari lemari es setelah semua orang telah pergi ke tempat tidur adalah salah satu hal yang anak-anak kecil sering melihat ke depan untuk melakukan ketika menjadi dewasa. Di masa lalu ada iklan yang ditujukan ngemil tengah malam serta lebih dari beberapa episode komedi situasi. Saat itu tertawa tentang dan diharapkan daripada apa yang sekarang-sesuatu stigma dan diberi label sebagai sebuah sindrom.
Ini telah menjadi masalah budaya di AS selama bertahun-tahun dan baru-baru ini telah diakui sebagai bagian dari masalah dengan masyarakat kita. Sebagai tingkat obesitas melambung masuk akal bahwa kita melihat perhatian lebih terfokus pada overeating membantu bagi mereka yang menderita sindrom makan malam dan tertarik untuk makan di larut malam. Siapa yang tahu bahwa ini suatu hari akan menjadi perilaku yang dianggap disorder
Sindrom makan malam merupakan salah satu gangguan mental yang membuat orang hanya mau makan di malam hari setelah lewat jam makan malam dan tidak makan lagi saat sarapan atau pun makan siang.
Orang yang mengalami sindrom makan malam sering disebabkan karena depresi dan kecemasan, diet berkepanjangan atau kebosanan yang berlebihan. merupakan salah satu gangguan yang sangat spesifik di mana individu yang terkena bangun beberapa kali di malam hari dan tidak dapat tidur kembali kecuali mereka makan sesuatu.
Orang dengan sindrom makan malam sering mengalami gejala seperti berikut:
1.         Sedikit atau tidak nafsu makan sama sekali saat sarapan dan makan siang
2.         Makan lebih banyak setelah waktu makan malam
3.         Makan lebih dari separuh asupan sehari pada waktu makan malam
4.         Terbangun di tengah malam untuk makan dalam porsi banyak dan kembali tidur lagi

Sindrom ini bisa membahayakan kesehatan karena orang dengan sindrom makan malam akan mengalami penurunan hormon melatonin (hormon tidur) dan leptin (hormon yang mengontrol nafsu makan). Pada waktu yang sama, hormon kortisol (hormon stres) justru naik.

Yang tampak secara nyata, orang dengan sindrom ini akan mengalami,
1.       kekurangan waktu tidur, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, jantung dan penyakit serius lainnya.
2.      Menyebabkan kenaikan berat badan. Makan larut malam sangat mudah membuat berat badan seseorang, karena umumnya orang tidak melakukan banyak aktivitas di malam hari sehingga makanan yang masuk akan disimpan dalam tubuh menjadi lemak.
3.      Rawan terkena konsekuensi kesehatan lainnya. Kondisi ini memicu terjadinya refluks esofagus (makanan berbalik naik ke atas) karena makanan yang dikonsumsi belum sepenuhnya sampai di lambung tapi sudah langsung tidur, memicu terjadinya penyakit gastroesophageal reflux (GERD) yang menimbulkan sensasi rasa terbakar ringan di dada dan nyeri daerah jantung. Sedangkan pada orang dengan diabetes, maka larut malam bisa mempengaruhi kemampuan resistensi insulin.
Cara mengatasi NES :
-          Anda mampu menyembuhkan sindrom makan malam Anda setelah Anda belajar untuk membuka kekuatan pikiran dan membersihkan diri dari hasrat yang sering memelukmu sandera di malam hari terbelah antara kulkas Anda dan nyeri nokturnal Anda kelaparan. NLP neuro-linguistik pemrograman dapat membantu Anda mendapatkan makan terlalu banyak membantu dalam dua cara dengan mengurangi stres dan kecemasan yang sering menyebabkan kebutuhan Anda makan pada malam hari dan kedua dengan pelatihan kembali pikiran Anda.
-          Menambah asupan karbohidrat juga dapat membantu karena dapat merangsang produksi insulin yang meningkatkan kadar triptofan dalam otak, yaitu substansi yang berasal serotonin.Selain membantu orang untuk tidur,  yaitu substansi yang berasal serotonin. serotonin juga membuat orang merasa bahagia dan senang sehingga bisa mengatasi depresi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar