Trend Telematika
Trend
telematika di Indonesia pada umunya akan berkembang dengan pesat dengan seiring
berkembangnya teknologi informasi. Masyarakat saat ini tidak harus bersusah
payah untuk menghubungi kerabat, teman atau keluarga mereka atau hanya sekedar
mencari informasi. Mereka sudah bisa mendapatkan informasi melalui fasilitas
telepon, internet dan dapat melihatnya melalui televisi. Trend tersebut akan
berkembang lebih pesat lagi bila diiringi dengan sumber daya yang mumpuni.
Pada
prinsipnya berbagai jenis usaha di dunia telematika dapat di pilah-pilah
menjadi berbagai usaha yang sifatnya modular tidak terlalu tergantung satu
dengan lainnya. Beberapa servis seperti NIC servis & CA/RA/PKI servis
memang merupakan servis pendukung yang sifatnya tidak terlalu profit-oriented,
akan tetapi tidak bisa di pisahkan dari usaha yang didukungnya
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan
perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan
multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan
kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang
masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless
dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini
berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun
sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu,
GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik
dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini
ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunannya.
Ada lima
kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika ke depan,
diantaranya:
1.
Infrastruktur Telekomunikasi
(biasanya resiko bisnis paling besar)
2.
Infrastruktur Internet (biasanya
resiko bisnis sedang & rendah)
3.
Hosting service (biasanya resiko
bisnis rendah)
4.
Transaction type service
(biasanya resiko bisnis rendah)
5.
Content / knowledge producer
(biasanya resiko bisnis rendah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar